Proses Peradangan
-Jaringan/organ cedera → proses perbaikan dan pemulihan jar/organ
-Faktor Lingkungan dan individual
-Awal proses pemulihan dan perbaikan → Proses peradangan
-Proses peradangan → reaksi pertahanan tubuh
LUKA
Rusak atau terputusnya keutuhan jaringan → oleh faktor fisik atau mekanik → Luka
Setiap jenis luka → peradangan → reaksi jaringan terhadap cedera
Proses peradangan terdiri atas
- Respon vaskular
- Respon selular
Proses peradangan terdiri atas
- Akut
- Kronik
Penyembuhan tidak sempurna membentuk jaringan parut
Jenis-Jenis Luka
Luka mekanik
-Insisi
-Kontusio
-Abrasi
-Laserasi
-Pungsi
Luka fisik
-Agens mikroba → infeksi
-Agens kimia
-Agens termal
-Radiasi
Radang Akut
-Tahap Vaskular
-Tahap Selular
Vasokontriksi → mengurangi aliran darah
Vasodilatasi arteriole dan venula → cairan > byk masuk ke dalam jar
Fungsi cairan :
membawa subtansi kimia ke daerah cedera
mengencerkan agens kimiawi asing
Radang Akut Tahap Vaskular
Cedera → substansi kimiawi → jaringan → pembentukan dinding kimiawi (gradien kemotaktik) → menarik cairan dan sel- sel
Tahap Vaskular → pembuluh darah
Radang Akut Tahap Seluler
Tahap seluler adalah respon khas Leukosit . Tahap seluler terbagi atas :
-Marginasi dan pavementing : Cedera → permiabilitas kapiler →aliran darah melambat → leukosi merapat endotel . Lapisan leukosit yang melekat pada endotel → pavementing
-Emigrasi :Leukosit di antara endotel menuju ke tempat cedera
-Pengenalan dan fagositosis : Proses pengenalan dan penghancuran spesifik terhadap partikel benda asing → fagosit mati → akumulasi nanah( cairan) → pengeluaran fagosit dan benda asing dari tubuh
Eksudat
Eksudat adalah cairan atau bahan yang terkumpul dalam suatu rongga atau ruang jaringan akibat proses radang . Setiap jenis proses radang terbentuk jenis eksudat yang berbeda – beda
Tipe – tipe Eksudat
Serosa : Cairan eksudat kaya protein; tanpa sel
Fibrinosa : Eksudat kaya protein; dapat berakibat perlengketan
Hemoragis : Umumnya eksudat supuratif dengan SDM
Purulen:Eksudat yang mengandung nanah (pus)
Supuratif :Eksudat dengan pus dan jar. ang rusak
Abses : Daerah bernanah, biasanya terpusat di organ
Furunkel : Abses pada kulit
Karbunkel : Abses luas pada kulit biasanya menyebar
Selulitis : Eksudat supuratif dengan penyebaran difus melalui jaringan
Serofibrinosa : Eksudat serosa yang kaya fibrin
Fibrinopurulen : Eksudat purulen yangkaya fibrin
Radang Kronik
Bila proses peradangan (inflamasi) tetap ada dan belum teratasi
→ infiltrasi leukosit mononuklear (limfosit dan makrofag)
→ Infitrasi fibrolast → kolagen → jar. parut
Pola khas→ Mengurung dan memisahkan benda asing penyebab infeksi dari jaringan sekitar → granuloma
Cth : grnuloma TBC (Tuberkel)
→ Nekrosis dan infitrasi kalsium
Resolusi Peradangan
Benda asing penyebab radang perlu disingkirkan
Proses ini dapat melalui :
-Resolusi sederhana
-Regenerasi
-Perbaikan dan penyembuhan
-Resolusi Sederhana
-Tidak ada kerusakan pada jaringan normal
-Agen asing dinetralisasi dan dihancurkan
-Permeabilitas pembuluh darah kembali normal→ cairan diserap
Regenerasi
Telah terjadi kerusakan jaringan, Jaringan yang nekrotik diganti dengan jaringan yang sama
Syarat :
-Ada sebagian struktur asli
-Ada kerangka dasar jaringan
-Perbaikan dan Penyembuhan
-Proses penggantian sel – sel yang mati dengan sel –sel yang berbeda dari sel asalnya
Tahapan Penyembuhan Luka
-Hari 1 : Vasokontriksi → bekuan darah megering dan menutup luka
-Hari 2 : Infiltrasi leukosit dan mediator kimiawi lainnya
-Hari ke 3 : Makrofag masuk dan terjadi fagositosis
-Hari ke 4 : Fibrolas masuk membentuk jar. kolagen
-Hari ke 5 – 21 : Serat- serat kolagen menjembatani luka dan membentuk jar. baru
Efek Peradangan
-Efek Lokal
-Efek sistemik
Efek Lokal Peradangan
- Calor (panas)
- Dolor ( nyeri)
-Rubor (merah)
-Tumor (bengkak)
-Functio laesa (gangguan fungsi)
Efek Sistemik Peradangan
-Limfadenopati : Sistem limfe → sistem imun
-Demam : Suhu meningkat maka kecepatan proses fagositosis meningkat
-Laju Endap Darah (LED) : Kecepatan dimana sel darah merah mengendap dalam tube tes. Peradangan ,komponen plasma → LED
-Leukositosis : peningkatan sel darah putih
Faktor yang memperlambat penyembuhan luka
-Faktor Umum
-Faktor lokal
Faktor Umum
-Usia
-Status nutrisi
-Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
-Obat-obatan
-Penyakit
Faktor Lokal
-Kerusakan jaringan pada saat cedera
-Cedera seluler → penggunaan antiseptik adekuat
-Pe↓ jaringan menjadi status avaskuler
-Seroma atau Tertahannya benda asing terbenam dalam jahitan
-Ruang kosong dalam luka
-Penyatuan tepi luka yang tidak tepat
Penyembuhan Aberans
Aberans adalah penyimpangan dari normal
Penyembuhan luka aberans mengakibatkan
-Komplikasi
-Deformitas
-Penurunan fungsi jar/organ cedera
Penyembuhan aberans :
-Jaringan Parut (granulasi ) berlebihan dan Keloid
-Kontraktur
-Kontriksi dan stenosis
-Adhesi
-Dehisens dan eviserasi
Granulasi berlebihan dan keloid
-Terbentuknya jaringan Granulasi atau parut berlebihan atau koloid
-Penonjolan dari permukaan kulit.
-Keloid dapat terjadi pada setiap luka, namun paling sering daerah wajah, leher dan bahu
-Insidens : Orang berwarna kulit gelap ,Usia <>
Kontraktur
-Jaringan parut pada sendi/ organ gerak
-Gangguan fungsi gerak
Kontriksi atau stenosis
Jaringan parut terbentuk pada atau sekitar daerah tubular
Adhesi
-Perlengketan pada perrmukaan yang berdekatan denga jaringan yang cedera
-Mukosa atau memberan serosa
Dehisens dan eviser
-Kerusakan permukaan yang mengakibatkan terbukanya luka yang sebelumnya menutup
-Akibat kekuatan kerangka kolagen tidak adekuat melawan kekuatan yang ditimbulkan oleh luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar