Pendahuluan
Hepar merupakan organ tubuh yang terbesar dan mempunyai berat seperlimabelas dari berat tubuh kita. Karena fungsinya yang sangat kompleks, maka organ ini mendapat suplai darah yang berganda. Berbagai macam zat yang masuk ke dalam tubuh baik berupa makanan atau obat-obatan sebagaian besar dimetabolisme, didetoksikasi dan dikonyugasi di dalam bepar. Sebaliknya sebagian makanan yang mengandung racun seperti aflatoxin dan obat-obatan bisa pula mempengaruhi fungsi bepar dan menimbulkan kelainan. Bila kelainan tersebut tidak segera diatasi maka akibat fatal mungkin dapat terjadi. Disamping itu hepar juga dapat menderita karena infeksi virus, parasit seperti scistosomiasis dan sebagainya. Terjadinya hepatitis virus apalagi pada kehamilan memerlukan pengelolaan yang lebib cermat untuk menolong baik ibu maupun bayinya.
HATI
Terletak di belakang tulang-tulang iga dalam rongga abdomen daerah kanan atas, beratnya kurang lebih 1500 gr, dibagi menjadi empat lobus. Darah mengalir ke dalam hati berasal dari dua sumber yaitu vena portal yang berasal dari traktus gastrointestinal dan arteri hepatica. Cabang terminalis dari kedua pembuluh darah di atas membentuk capillary beds yang merupakan sinusoid hepatik . Sel-sel hati (hepatosit) akan terendam dengan campuran darah vena dan darah arteri Sel-sel fagositik disebut juga sel Kupffer fungsinya memakan benda asing seperti bakteri yang masuk ke hati melalui darah portal. Vena sentralis bersatu membentuk vena hepatika yang merupakan drainase vena dari hati menuju vena kava inferior. Saluran empedu terkecil disebut kanalikulus terletak diantara lobus hati fungsinya menerima sekresi dari hepatosit dan membawanya kesaluran empedu yang lebih besar yang akhirnya akan membentuk duktus hepatikus .Duktus hepatikus dari hati dan duktus sistikus dari kandung empedu bergabung untuk membentuk duktus koledokus (common bile duct) yang akan mengosongkan isinya kedalam intestinum.Kandung empedu (vesika velea) merupakan organ berongga dan menyerupai kantong dengan panjang 7,5-10 cm, terletak dipermukaan inferior hati, kapasitasnya 30-50 ml empedu
Fungsi metabolik hati
-Metabolisme glukosa→mengubah glukosa menjadi glikogenselanjutnya diubah kembali menjadi glukosa untuk mempertahankan kadar gula normal
-Metabolisme amonia→mengubah amonia menjadi ureum
-Metabolisme potein
-Metabolisme lemak→asam-asam lemak dipecah menjadi energi dan badan keton
-Penyimpanan vitamin dan zat besi
-Metabolisme obat→umumnya menghilangkan aktivitas obat tertentu sehinggga dapat diekskresikan kedalam feses atau urin
Empedu
Diproduksi secara terus menerus oleh hepatosit dan di kumpul dalam kanalikulus serta saluran empedu . Tersusun dari air dan elektrolit. Empedu dikumpulkan dan disimpan dalam kandung empedu untuk kemudian dialirkan kedalam intestinum bila diperlukan bagi pencernaan .Fungsinya sebagai ekskretorik seperti ekskresi bilirubin dan sebagai pembantu sistem pencernaan melalui emulsifikasi lemak oleh garam-garam empedu . Garam-garam empedu disintesis oleh hepatosit dari kolesterolsetelah terjadi konyugasi dengan asam amino garam empedu diekskresikan ke dalam empedu
Sirkulasi enterohepatik → lintasan hepatosit-empedu-intestinum-kembali lagi ke hepatosit
Fungsi sirkulasi enterohepatik agar garam empedu masuk kedalam intestinum, hanya sebagian kecil yang diekskresikan kedalam feses, sehingga menurunkan kebutuhan terhadap sintesis aktif garam empedu oleh sel-sel hati
Kandung empedu
Berfungsi sebagai depot penyimpanan bagi empedu .Selama penyimpanan sebagian besar air dalam empedu diserap melalui dinding kandung empedu sehingga empedu lebih pekat 5-10 kali lipat . Ketika makanan masuk kedalam duodenum akan terjadi kontraksi kandung empedu dan relaksasi sfingter Oddi sehingga empedu mengalir masuk kedalam intestinum
Evaluasi diagnostik
-Pemeriksaan hati
Lakukan palpasi hati untuk menentukan batas hati, ada tidaknya nyeri tekan, hati pasien sirosis akan teraba mengecil dan keras sedangkan hati pasien hepatitis terasa lunak dan tepinya mudah digerakkan oleh tangan, hepatitis virus nyeri bila ditekan dan hepatitis alkoholik tidak ada nyeri tekan
-Tes fungsi hati
pemeriksaan enzim serum yaitu alkali phospatase, laktik dehidrogenase, serum aminotransferase (serum glutamik-piruvik transaminase/SGPT atau Alanin aminotransferase/ALT dan glutamik-oksaloasetik transamonase/SGOT atau Aspartat aminotransferase/AST
-pemeriksaan serum protein, bilirubin, amonia, faktor pembekuan serra lipid.
Pemeriksaan diagnostik lain
-ultrasonografi, pemindai CT ( Computer Tomography) dan magnetic resonance imaging (MRI)
-laparoskopis→memasukkan alat endoskopis fiberoptik melalui luka insisi kecil pada abdomen untuk memeriksa hati dan struktur pelvis lainnya.
-Biopsi hati→mengambil sedikit jaringan hati lewat aspirasi jarum untuk pemeriksaan sel-sel hati
Manifestasi klinis disfungsi hati
-Ikterus akibat peningkatan konsentrasi bilirubin dalam darah
-Hipertensi portal dan asites akibat perubahan sirkulasi dalam hati yang sakit dan mengakibatkan hemoragi gastrointestinal yang hebat serta retensi natriun dan cairan yang nyata
-Defisiensi nutrisi yang terjadi akibat ketidakmampuan sel-sel hati yang rusak untuk memetabolisme vitamin tertentu sehingga dapat menyebabkan disfungsi sistem saraf pusat dan perifer
-Ensefalopati atau koma hepatik yang mencerminkan penumpukan amonia dalam serum akibat terganggunya metabolisme protein oleh hati yang sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar