Sabtu, 07 November 2009

FARMAKOLOGI

DASAR-DASAR FARMAKOLOGI

Definisi Obat
Molekul kecil yang jika di masukan ke dalam tubuh, mempengaruhi fungsi tubuh dengan mengadakan interaksi pada tingkat molekul.

FARMAKOLOGI
Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mendiagnosis pencegahan dan pengobatan penyakit.
Meliputi :
• Cara pemberian
• Penyerapan/ absorbsi
• Penyebaran/ distribusi
• Metabolisme/ biotranformasi
• Pengeluaran/ eksresi
• Cara kerja
• Titik tangkap obat
• Khasiat ikutan/ efek samping
• Toksisitas
• Dosis serta penggunaan klinis pada organism normal ataupun sakit

DRUG OF CHOICE
- Jenis penyakit
- Berat ringan
- Keadaan fisik
- Sosio Ekonomi

FARMAKOTERAPI
Penggunaan obat terhadap organisme sakit :
- Rasional (causal)
- Empiris
- Paliatif(sympthomatic)

TERMINOLOGI :
- Farmakonogsis
Mempelajari identifikasi obat-obatan untuk tumbuhan dan hewan.
- Farmakodinamik
Cara kerja obat terhadap faal dan Biokimia mahluk hidup  efek obat terhadap fungsi organisme.
- Farmakokinetik
Mempelajari absorbs, distribusi, biotransformasi, eksresi dari obat  efek tubuh terhadap obat.
- Kemoterapi
Pengguanaan zat-zat kimia untuk pengobatan kimia khususnya infeksi. Dewasa ini di kenal dengan istilah : RESEP NEOPLASMA
- Pasologi
Ilmu yang mempelajari tentang dosis obat.
- Toksologi
Mempelajari tentang keracunan obat dan zat-zat kimia. Meliputi diagnostic keracunan, pengobatan serta tindakan pencegahan.

CARA PEMBERIAN OBAT :
- Oral
- Parietal
- Tranfusi
- Melalui kulit
- Melalui mukosa
- Inhalasi

ABSORBSI & BIOAVABILITAS
pH saluran cerna
- Suasana Asam lambung
Obat asam sulit t’lonkan  cepat di serap
Obat basa mudah t’lonkan  sulit di serap
- Suasana Basah (usus)
Asam Lemah = t’lonkan  sulit di serap
Basa lemah = t’lonkan  cepat di serap
Motilitas
Motilitas usus tinggi  peserapan turun.
Ada tidaknya makanan
Tidak adanya makanan  mempercepat laju absobsi obat
Sifat Obat
Lipid soluble  absorbs cepat
Water soluble  absorbs lambat dan kadang tidak komplit

ABSORBSI
Factor-faktor yang berpengaruh pada absorbs obat :
- Cara pemberian
- Kelarutan
- Keadaan fisis
- Konsentrasi
- Luas permukaan
- Sirkulasi tempat absorbsi
- Aksi antara obat

DISTRIBUSI
Setelah obat di absorbsi akan di sebarkan melalui srkulasi darah ke seluruh badan.
Ada obat memperlihatkan affiniteit terhadap jaringan-jaringan khusus dan di timbun.
Misalnya :
- Yodium radioaktif  kel. Thyroid
- Chloroquin  hati
- Glycoside digitalis  otot jantung
Protein plasma, jaringan ikat, jaringan lemak, tulang dapat berfungsi sebagai gudang obat. Untuk mencapai susunan saraf pusat dan janin obat harus menembus sawer darah otak dan sawwer uri. Umumnya obat yang bersifat larut dalam lemak dapat dengan mudah melalui sawer-sawer tersebut.

BIOTRANSFORMASI
Adalah perubahan-perubahan kimia yang di alami obat sebelum meninggalkan tubuh.
Umumnya terjadi oleh enzim mikrosom di reticulum endoplasma sel hati(hepar)
- Reaksi biokimia pada proses biotranformasi berupa :
 Reaksi sintetik  konyugasi
 Reaksi non sintetik  oksidasi, reduksi, hidrolisis
- Hasilnya di sebut metabolit yang dapat lebih aktif, kurang aktif atau sama sekali tidak aktif dari obat asalnya.

EKSKRESI
Obat di keluarkan dari tubuh dalam bentuk metabolit atau dalam bentuk asalnya. Umumnya ekskresi terjadi melalui ginjal, tetapi dapat juga di keluarkan melalui ASI, tinja, empedu, paru-paru, keringat, air mata dan rambut.
Dua factor penting yaitu :
- Sifat obat sendiri
- Fungsi alat yang mengeksresi

CARA KERJA OBAT
Pada umumnya obat bekerja sebagai :
1. Stimulan  penambahan aktifitas sel-sel khusus  fungsi meningkat
2. Depresan  pengurangan aktifitas sel-sel khusus  fungsi menurun
3. Iritasi  efek terhadap makanan, pertumbuhan, morfologis dari jaringan hidup
4. Replacement  terapi subsitusi
5. Anti infeksi  membunuh/ menghambat pertumbuhan mikroorganisme

WAKTU EFEK OBAT
Mulai kerja obat.
Waktu di saat obat di minum sampai saat timbulnya efek obat.
Lama kerja obat
Lamanya waktu kerja suatu obat. Ukuran masa kerja obat paling tepat di ukur dengan waktu paruh efek obat(t ½ )
Waktu paruh (half life T ½ )

FAKTOR YANG DAPAT BERPENGARUH TERHADAP KERJA OBAT
- Dosis
- Toleransi
- Idiosyncrasy dan hypersensitivity
- Keadaan Patologis
- Pekerjaan Kumulatif

DOSIS
Jumlah obat yang di butuhkan untuk menghasilkan efek terapeutik
- Dosis minimal
- Dosis maksimal
- Dosis terapeutik
- Dosis toxic
- Dosis Letal

TERAPEUTIK INDEKS
LD 50/ED50
ED di pengaruhi oleh :
- Umur dann berat badan
- Sex
- Waktu dan tempat pemberian
- Cara pemberian
- Kecepatan eksresi
- Kombinasi obat
- Bangsa/ spesies

KOMBINASI OBAT
- SYNERGISME : kerja sama
- ANTAGONISME : saling meniadakan
Synergisme terdiri atas :
- SUMMASI (efek adiktif) : 1+1 = 2
- POTENSIASI : 1+1 =3

TOLERANSI :
Resistensi akibat pemakaian yang kronis sehingga memperoleh efek yang sama dosis harus terus menerus di naikan.
- Acquired tolerance
- Individual tolerance
- Cross tolerance
- Species tolerance
TACHYPHYLAXIS
Toleransi yang akut (beberapa menit/ jam)

IDIOSYNCRASY
Efek abnormal dari suatu obat terhadap seorang indifidu (genetik)
Misalnya :
- Morphine : excitasi
- Pentaquine : anemia hemolitik

HABITUASI
Adalah keinginan yang sangat akan suatu obat (emotional dependence)

HYPERSENSITIFITY
Reaksi alergi terhadap obat berdasarkan antigen-antibody reaction. Bisa mengenai semua system di tubuh, dapat berupa :
- Allergic rhinitis
- Allergic conjungtifitis
- Asthma bronchialis
- Kelainan kulit
- Gastrointestinal allergic
- Kelainan darah
- Drug fever
- Anaphylatik shok

EFEK YANG TIDAK DI INGINKAN DARI OBAT :
- overdosis terdiri dari overdosis absolute dan relative
- efek samping misalnya antihystamin menyebabkan ngantuk
- secondary effect misalnya antibiotic  superinfeksi
- tolerance
- idiosinkrasi dan hypersensitifitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar