Cidera kepala
Cidera kepala adalah adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak,percepatan, dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi peningkatan percepatan faktor dan penurunan kecepatan serta rotasi . Kerusakan otak pada trauma kepala terjadi melalui dua cara yaitu efek langsung trauma pada fungsi otak dan efek lanjutan dari sel-sel otakyang bereaksi terhadap trauma. Efek langsung trauma disebabkan oleh Suatu benda atau serpihan tulang yang menembus dan merobek jaringan otak, makin besar kekuatan makin parah kerusakaan . Bagian otak yang memungkinkan paling besar mengalami cidera adalah bagian anterior dari lobus frontalis dan temporalis, bagian posterior lobus oksipitalis, dan bagian atas mesensefalon. Efek sekunder trauma yang menyebabkan perubahan neurologik berat disebabkan oleh reaksi jaringan terhadap cidera, neuron dalam otak sangat tergantung pada suplai nutrien yang konstan dalam bentuk glukosa & oksigen bila suplai terhenti maka sirkulasi otak dapat kehilangan kemampuan mengatur volume darah sehingga terjadi iskemia pada daerah tertentu pada otak.
Menurut patofisiologinya cidera kepala dibagi atas
Cidera kepala primer
-Geger kepala ringan
-Memar otak
-Laserasi
Cidera kepala sekunder
-Hipoksia
-Odem otak
-Komplikasi pernafasan
-Hipotensi sistemik
-Hiperkapni
-Infeksi komplikasi pada organ tubuh yang lainnya
Berdasarkan mekanisme (adanya penetrasi dura mater)
-Trauma tumpul
kecepatan tinggi mis;tabrakan mobil
kecepatan rendah mis; terjatuh, dipukul
-Trauma tembus
luka tembus peluru dan luka cidera tembus lainnya
Berdasarkan keparahan
-Ringan : GCS 14-15
-Sedang : GCS 9-13
-Berat : GCS 3-8
Berdasarkan morfologi
-Fraktur tengkorak : cranium, terbuka atau tertutup, linear atau stelatum,depresi atau nondepresi
-Lesi intrakranial : lokal, epidural, subdural, intraserebral, konkusio, cidera aksonal difus
Manifestasi klinik
-Gangguan kesadaran
-Konfusi
-Abnormalitas pupil
-Awitan tiba-tiba
-Perubahan tanda vital
-Mungkin ada gangguan penglihatan dan pendengaran
-Disfungsi sensori
-Kejang otot
-Sakit kepala
-Gangguan pergerakan
-Kejang dan sebagainya
Hematom subdural
hematom ini biasanya disebabkan perdarahan vena tapi kadang juga disebabkan perdarahan arteri subdural
Hematom subaraknoid
dalam keadaan normal ruang ini mengandung cairan serebrospinal perdarahan diruang ini terjadi akibat pecahnya aneurisma intrakranium, hipertensi berat, cidera kepala, penimbunan darah di atas atau dibawah meningens.
Hematom interaserebrum
perdarahan didalam otak itu sendiri, hal ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera kepala terbuka, aneurisma atau strook hemoragik.
Ruang ekstradural/epidural ; antara dura endosteal dan tulang tengkorak
Ruang subdural ; antara dura meningeal dan araknoid
Ruang subaraknoid ; antara araknoid dan pia mater
MENINGITIS
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis).Disebabkan oleh virus, bakterri dan jamur .Meningitis asepttik ( meningitis virus ) yang menyebabkan iritasi meningen disebabkan oleh abses otak, ensefalitis, limfoma, leukimia diruang subaraknoid . Meningitis sepsis (meningitis bakteri) antara lain meningokokus, stafilokokus, basilus influensa, Meningitis tuberkulosa disebabkan oleh basilus tuberkel
Klasifikasi meningitis berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak
a Meningitis purulenta adalah radang bernanah araknoid dan piamater yang meliputi otak dan medula spinalis, penyebabnya adalah: diplococcus pnemonia, nisseria meningitis, steptococcus hacmolyticus, stapilococcus aureus, haemophilus influenza, escherichia coli, klebsiella pneumoniae, pseudomonas aeruginosa.
b.Meningitis serosa adalah radang selaput otak araknoid dan piamater yang disertai cairan otak yang jernih, penyebab tersering adalah mycobacterium tuberculosa, penyebab lainnya adalah lues, virus, toxoplasma gondhii, ricketsia.
Meningitis pada AIDS, bentuk meningitis asepsis dengan AIDS disertai kelumpuhan saraf kranial.
Meningitis kriptokokkus merupakan infeksi jamur yang paling banyak pada sistem saraf pusat pasien dengan AIDS, gejala dapat berupa sakit kepala, mual, muntah, kejang, konfusi akibat respon radang yang jelas terjadi dengan kerja sama imun.
Pencegahan meningitis dengan mengenal faktor predisposisi misalnya otitis media atau infeksi saluran nafas dalam hal ini adalah pengobatan antibiotik harus tuntas walaupun gejala-gejala tersebut telah hilang.
Manifestasi klinik
-Pada awalnya terjadi kelelahan, perubahan daya ingat dan perubahan tingkah laku
-Perubahan tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif,dan koma.
-Mengalami fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
-Kejang dan peningkatan TIK serta odem serebraldengan perubahan tanda-tanda vital, sakit kepala, muntah, dan penurunan tingkat kesadaran
-Refleks Brunziski dan refleks kernig sign positifpada bakterial meningitis tapi tidak pada virus meningitis
-Sakit kepala dan demam
-Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokleal meningitis
HIDROCEPHALUS
Hidrocephalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau tanpa TIK yang meninggi sehinngga terdapat pelebaran ruang tempat mengalirnya cairan serebrospinal.Hidrocephalus terjadi karena obtruksi cairan serebrospinal, gangguan absorbsi, produksi CSS yang berlebih.
Penyebab pasti belum diketahui tapi ada beberapa faktor yaitu
-Trauma serebri, perdarahan dan kista intraventrikular
-Kelainan bawaan yaitu; stenosis aquaduktus, spina bifida, sindrom dandy-walker
-Hidrocephalus congenital adalah Hidrocephalus yang dialami sejak dalam kandungan dan berlanjut setelah dilahirkan
-H. akuisita adalah H. yang terjadi setelah bayi dilahirkan atau terjadi akibat lain setelah bayi dilahirkan
-H. akut adalah H. yang terjadi secara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan absorbsi CSS
-H. kronik adalah H. yang terjadi setelah cairan CSS mengalami obstruksi beberapa minggu
-H. Communican adalh H. yang memperlihatkan hubungan antara cairan serebrospinal sistem ventrikulus & ruang subaraknoid dimana villus aracnoid sedikit jumlahnya atau malfungsi sehingga tidak mampu mengabsorbsi CSS
-H. noncomunican adalah H. dimana tekanan CSS meningkat akibat obstruksi pada salah satu tempat pembentukan CSS (pleksus koroideus & ventrikel IV) sehingga mencegah bersirkulasinya CSS.
-H. acquired adalah H. yang disebabkan oleh infeksi yang mengenai otak & jaringan sekitarnya termasuk meningen
-H. Ex-vacuo adalah H. akibat kerusakan otak yang disebabkan oleh stooke atau cidera traumatis yang mungkin menyebabkan penyempitan jaringan otak atau atropi
Manifestasi klinik
-Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan menjadi besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel lateral dan antero-posterior diatas proporsi ukuran wajah dan badan bayi
-Puncak orbital tertekan kebawah dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak biasanya
-Tampak adanya distensi vena supervisial dan kulit kepala menjadi tipis serta rapuh
-Uji radiologis terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura yang terpisah-pisah & pelebaran vontanale
-Bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini adalah tipe komunikan menyebabkan atropi optik, spasme ekstremitas, malnutrisi, konvulsi, retrdasi mental dan fisik, kematian
TUMOR OTAK
Tumor otak adalah sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang didalam tengkorak yang terdiri atas tumor otak benigna (pertumbuhan jaringan abnormal didalam otak tapi tidak ganas) dan tumor otak maligna (kanker dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan disebelahnya atau metastase kebagian tubuh lainnya melalui aliran darah)
Tumor otak dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1.Tumor primer ; yang berasal dari otak itu sendiri, biasanya berasal dari astrosit, oligodendrosit, fibroblas araknoid, neuroblas-meduloblas
2.Tumor sekunder ; yang berasal dari karsinoma metastase contoh tumor paru, tumor payudara
Sampai saat ini penyabab pasti tumor otak belum diketahui pasti tapi ada faktor-faktor yang perlu ditinjau yaitu; herediter, sisa-sisa emrional, radiasi, virus,sustansi-sustansi karsinogenik . Terapi tumor otak yaitu terapi steroid, pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Terapi diatas sangat tergantung beberapa faktor : kondisi umum penderita, tersedianya alat yang lengkap, pengertian keluarga dan penderita, luasnya metastase.
Manifestasi klinik
Gejala klinik umum
Nyeri kepala,perubahan status mental, edema pupil, dan muntah
Gejala klinik lokal
-Tumor lobus kortikal terjadi kejang, afasia dan paralisis
-Tumor lobus temporalis terjadi defisit lapang pandang, perubahan kepribadian, disfungsi memori, kejang parsial kompleks
-Tumor lobus oksipitalis terjadi persepsi kontralateral episodik terhadap cahaya senter, warna dan bentuk geometri
-Tumor ventrikel tiga & regio pineal terjadi sakit kepala berat daerah frontal & korteks, muntang, kadang pingsan, ganguan ingatan, gangguan pengecapan dan pengaturan suhu
-Tumor batang otak terjadi defek lapang pandang, nistagmus, ataksia, dan kelemahan ekstremitas
-Tumor serebri terjadi muntah berulang dan sakit kepala dibagian oksiput
Gejala klinik lokal yang menyesatkan(false lokalizing feature)
gejala lokal yang menyesatkan ini melibatkan neuroaksis kecil dari lokasi tumor yang sebenarnya, sering disebabkan oleh peningkatan TIK, pergeseran dari struktur-struktur intrakranial dan iskemik
-Glioma terdiri dari jaringan penyambung dan sel-sel penyokong
Astrositoma : menginfiltrasi otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran, tapi efeknya pada otak hanya sedikit.
Oligodendroglioma : tumor relatif avaskular dan cenderung mengalami kalsifikasi
Ependimoma : tumor ganas yang berasal dari bagian dalam dinding ventrikel
Glioblastoma multiforme adalah glioma yang paling ganas, tumor ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi dan eksisi bedah yang lengkap tidak mungkin dilakukan.
-Tumor meningeal merupakan tumor asal meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura yang paling penting. Pertumbuhan tumor lambat sehingga gejala dan diagnosa sering kali salah.gejalanya epilepsi idiopatik, hemiparese dan afasia.
-Tumor saraf pendengaran (neurilemoma)di duga tumor ini berasal dari sel schwann, gejalanya tuli, tinitus, kehilangan reaktivitas vestibular terhadap kalori, dan vertigo
-Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil, atau basofil
Tumor kromofob adalah tumor nonsekretoris yang menekan kelenjar hipofisis, kiasma optikum dan hipotalamus, gejalanya: depresi fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder, dan hipofungsi adrenal (amenore, impotensi, rambut rontok, kelemahan, hipotensi, hipoglikemi & gangguan elektrolit)
Adenoma eosinofilik umumnya lebih kecil dan tumbuhnya lebih lambat dari tumor kromofob, gejala akromegali pada dewasa, gigantisme pada anak, nyeri kepala, berkeringat, parestesia, nyeri otot dan hilangnya libido
Adenoma basofil pada umumnya kecil gejalanya dihubungkan dengan sindrom cushing (obesitas , kelemahan otot, atropi kulit, osteoporosi, pletaro, hipertensi retensi Natrium & garam, hipertrikosis, dan Diabets militus)
-Tumor pembuluh darah tumor-tumor ini antara lain Angioma (malformasi arteriovenusakongenital), hemangioblatoma (neoplasma yang terdiriatas unsur-unsur vaskular embriologi alam serebelum), sindrom von hippel-lindauadalah gabungan hemengioblastoma diserebelum, angiomatosis di retina, serta kista ginjal dan pangkreas
-Tumor metastasislesi-lesi metastasis merupakan kira-kira 5-10% dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari sembarang tempat primer(paru-paru dan payudarah), namun neoplasma dari saluran kemih, saluran cerna, tulang, dan tiroid dapat bermetastase ke otak
-Tumor adneksa (pinealoma)pinealoma adalah lesi intracrania, dan tumor yang berasal dari badan pineal maupun dari pleksus koroideus, gelalanya dapat menyebabkan hidrocephalus, puberas prekoks dan diabetes insipidus.
-Tumor gangguan perkembangan (kongenital)kordoma yang terdiri dari sel-sel yang berasal dari sisa notokordaembrional dan dijumpai pada dasar tengkorak, dermoid dan teratoma dapat terjadi dimana saja pada susunan saraf pusat, gejala gangguan lapang pandangyang irregular serta disfungsi hipotalamus dan hipofisis
EPILEPSI
Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala yang datang dalam serangan berulang-ulang yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversible dengan berbagai penyebab . Epilepsi sering terjadi akibat trauma jalan lahir, aspiksia neonatorum, cidera kepala, beberapa penyakit infeksi (bakteri, virus, parasit), keracunan CO, masalah-masalah sirkulasi, demam, gangguan metabolisme dan nutrisi, intoksikasi obat-obatan, alkohol, adanya tumor otak, abses dan kelainan bawaan.
Klasifikasi epilepsi
Epilepsi parsial
-Gejala dasar (epilepsi jakson atau epilepsi fokal)
kesadaran tidak terganggu, awitan fokal-biasanya kejang unilateral atau kedutan pada jari atau wajah kemudian tersebar keseluruh tubuh yang terkena
-Gejala kompleks (epilepsi psikomotor atau epilepsi lobus temporalis)
biasanya penderita sadar waktu terjadi serangan tapi tidak dapat mengingat kembali apa yang terjadi, gangguan mental sederhana, gerakan otomatis yang tidak bertujuan, ingatan masa lalu yang muncul secara tiba-tiba, halusinasi visual atau dengar, perubahan kepribadian, tingkah laku anti sosial, mood yang tidak tepat dengan suasana.
tercetus oleh musik, kedipan sinar, atau rangsangan lain.
-Kejang unilateral
-Kejang yang tidak terklasifikasi
Epilepsi umum
-Absence (petit mal)
Kesadaran hilang selama beberapa detik, ditandai dengan terhentinya pembicaraan untuk sesaat, pandangan yang kosong atau kedipan mata yang cepat.
hampir selalu pada anak-anak, mungkin menghilang waktu remaja atau diganti dengan epilepsi tonik-klinik
-Tonik-klonik (grand mal)
Epilepsi dengan serangan klasik, biasanya didahului oleh suatu aura, kehilangan kesadaran, spasme otot umum, lidah dapat tergigit, inkontinensia kemih dan feses, bingung dan amnesia terhadap kejadian sewaktu terjadi seranagan.
Status epileptikus
Status epileptikus menyatakan suatu keadaan dimana terjadi serangan yang berturut-turut tanpa jedah pemulihan antara kejang yang satu dengan kejang yang lainnya
Ada dua jenis stetus epileptikus yaitu
1status motorik mayor (suatu serangan tonok-klonikdiikuti oleh serangan yang lain)
2Absence (petit mal)
Penatalaksanaan primer pada penderita epilepsi adalah terapi obat-obatan untuk mencegah timbulnya serangan kejang atau untuk mengurangi frekuensinya, sehingga pasien dapat menjalani kehidupan yang normal
Penatalaksanaan primer pada penderita epilepsi adalh terapi obat-obatan untuk mencegah timbulnya serangan kejang atau untuk mengurangi frekuensinya, obat-obatan yang dipilih disesuaikan jenis serangan dan dosisnya disesuaikan secara perorangan
Eksisi pada jaringan parut di korteks masih merupakan pengobatan kontroversional
Alzheimer
Penyakit alzheimer adalah suatu demensia progresif yang ditandai oleh kematian luas neuron-neuron otak terutama daerah nukleus basalis. Etiologi belum diketahui pasti beberapa alternatif penyebab yaitu intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus, populasi udara, trauma, neurotransmitter, defisit formasi sel-sel filamen, predisposisi herediter.Gejalanya kemunduran daya ingat yang mempengaruhi keterampilan pekerjaan, kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, kesulitan berbahasa, disorientasi orang, ruang dan waktu, kesulitan mengambil keputusan yang tepat, kesulitan berfikir abstrak, sering salah meletakkan barang, perubahan kepribadian, dan kehilangan inisiatif.
Manifestasi klinik
-Pada stadium awal penyakit alzheimer terjadi sering lupa dan kehilangan ingatan ringan, terjadi kesulitan ringan dalam aktivitas pekerjaan dan sosial, tetpi fungsi kogmetif masih memadai dan masih mandiri dalam aktifitasnya
-Percakapan berkembang menjadi sulit karena pasien lupa apa yang akan dikatakan, tidak dapat membuat konsep dan berfikir abstrak akhirnya berperilaku yang ekspulsif
-Perubahan kepribadian biasanya negatif, pasien dapat menjadi depresi, curiga, paranoid, kasar dan bahkan kejam, kemampuan berbicara memburuk sampai pembentukan suku kata yang tidak masuk akal, agitasi, & peningkatan aktivitas fisik, nafsu makan bertambah secara berlebihan, pasien dapat berkeliling sselam berjam-jam pada malam hari.terjadi disfagia (kesulitan menelan) dan terjadi inkontinensia. Pasien memerlukan perawatan yang total & lama
Penatalaksanaan
pengobatan masih sangat teerbatas karena penyebab dan patofosiologinya masih belum jelas, pemberian obat stimultan, vitamin B, C dan E, nootropik, thiamin, inhibitor kolinesterase, haloperidol, klonidin.
parkinson
Parkinson adalah suatu gangguan dalam fungsi motorik yang ditandai dengan regiditas wajah tanpa ekspresi, postur bungkuk gangguan cara berjalan, melambatnya gerakan voluntar dan fremor “Dill-Rolling” yang khas.
Gangguan gerakan terutama terjadi akibat defek pada jalur dopaminergik (penghasil dopamin) yang menghubungkan substansia nigra dengan korpus striatm (nucleus caudatus & lentikularis). Parkinson adalah gangguan yang paling sering melibatkan sistem ekstrapiramidal (basal ganglia)
Etiologi belum diketahui pasti tapi ada beberapa faktor predisposisi yaitu faktor
keturunan, trauma, infeksi, pengobatan, terpapar racun, atherosclerosis, dan tumor basaal ganglia
Manifestasi klinis
-Rigiditas (kekakuan) tampak wajah seperti topeng karena terbatas mimik, kedip mata menjadi jarang, sikap tubuh yang agak membungkuk, lengan dan tungkai dalam keadaan flexi ringan, jalan dengan langkah kecil-kecil, peningkatan tonus otot
-Tremor terutama saat istirahat terjadi pada jari-jari tangan, kepala mengangguk-angguk atau nmenggeleng-geleng
-Bradikinesa (keterlambatan yang abnormal) dan akinesia(berkurangnya gerakan spontan)
-Kerusakan postural, sikap tubuh, gangguan gaya berjalan
-Gangguan penglihatan
-Kerusakan otonom mis; ankontinensia urine dan konstipasi
-Rasa lelah berlebihan dan rasa nyeri pada otot akibat rigiditas
-Gangguan fungsi pernafasan
-Perubahan prilaku dan mental
Therapi
-Terapi fisik
-Terapi bicara
-Terapi occupational (aktivitas)
Pengobatan
trihexphenydil HCL, Bromocryptine mesylate, Levo DOPA
Pembedahan
Stereotatic thalamontomy (pengangkatan lesi pada nukleus talamus)
STROOKE HEMORAGIK
Adalah pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan darah mengalir ke substansi yang lain atau ruang subaraknoid yang menimbulkan perubahan komponen intrakranial yang harusnya konstan.Darah yang mengalir kesubstansi otak atau ruang subaraknoid menyebabkan edema, spasme pembuluh darah, dan penekanan pada daerah otak menimbulkan aliran darah berkurang sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.
Menurut wito strooke hemoragik dibagi dua yaitu;
1.perdarahan intraserebral (PIA)
gejala tidak jelas kecuali nyeri karena hipertensi, serangan seringkali siang hari pada saat aktivitas atau emosi
2.Perdarahan subaraknoid (PSA)
gejalanya berupa nyeri kepala hebat dan akut, kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi, dapat terjadi odema pupil karena perdarahan subaracnoid
Manifestasi klinik
a.Kelumpuhan wajah atau anggota badan (hemiparese) yang timbul mendadak
b.Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik)
c.Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, atau koma)
d.Apasia (bicara tidak lancar,sulit memahami ucapan)
e.Disatria (bicara pelo atau cadel)
f.Gangguan penglihatan
g.Ataksia (kelemahan anggota badan)
h.Vertigo, mual, muntah, nyeri kepala
Gejala strooke hemisfer kanan
-Hemiparese sebelah kiri tubuh
-Penilaian buruk
-Mempunyai kerentangan terhadap sisi kontralateral sebagai kemungkinan terjatuh kesisi yang berlawanan
Gejala strooke hemisfer kiri
-Hemiparese kanan
-Perilaku lambat sangat berhati-hati
-Kelainan bidang pandang sebelah kanan
-Disfagia global
-Afasia
-Mudah rustasi
Therapi
Pencegahan primer
hindari rokok, stress mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, mengurangi kolesterol, mengendalikan hipertensi,DM, penyakit jantung, konsumsi gizi seimbang dan olah raga teratur
Pencegahan sekunder
-modifikasi gaya hidup berisiko strook dan faktor risikonya, hindari alkohol, kegemukan,
-Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin
Obat-obatan ; Asam asetim salisilat, anti kuagolan,
Strooke non hemoragik
Adalah gangguan peredaran darah di otak (GPDO) atau cerebro vascular accident (CVA)yang disebabkan oleh gangguan aliran darah otak yang dapat timbul secara mendadak atau secara cepat dengan gejala yang sesuai dengan daerah yang terganggu sehingga distribusi nutrisi dan oksigen terganggu Trombosit serebri adalah (TS) adalah penyempitan lumen pembuluh darah otak terjadi secara perlahan karena proses arteriosklerosis, bersifat reversibel dan dapat membaik bila tekanan darah cepat membaik . Emboli serebri (ES) adalah penyempitan pembuluh darah ssecara mendadak atau akut dengan sumber utama emboli dari jantung . Serangan otak iskemik sepintas atau Transient aschemic attack (TIA) sebagai akibat dari terhentinya aliran darah yang menuju keotak disebabkan oleh sumbatan yang berasal dari emboli dan trombosis serebri
Penyebabnya
-Trombosis (bekuan cairan didalam pembuluh darah otak), tombus yang lepas dan menyangkut di pembuluh darah bagian distal disebut embolus
-Embolisme serebral (bekuan darah), emboli dapat berupa gumpalan darah, kolesterol, lemak, fibrin trombosit, udara, tumor, bakteri, benda asing
-Iskemik ; penurunan aliran darah keotak
Fakto risiko yang dapat diubah
hipertensi, Diabetes militus, merokok, alkohol, obat kontrasepsi oral, peningkatan hematokrit dan dislipodemia
Faktor risiko yang tidak dapat diubah
usia, jenis kelamin, ras, penyakit jantung, keturunan
Tanda gejala strooke non hemoragik
-Terjadinya tidak mendadak bisa pada saat pasien istirahat
-Nyeri kepala umumnya ringan-sedang
-Tidak ada kejang, muntah
-Tidak disertai penurunan kesadaraan atau terjadi penurunan kesadaran dalam derajat yang minimal
-Gangguan penglihatan pada mata yang satu tanpa nyeri
-Hemiparese
-Afasia
-Gangguan sensori raba
-Gangguan gerakan tubuh
-Mulut merot bila mengenai saraf fasialis
-Mendadak tidak stabil
Pengelolaan
Pencegahan
-Perilaku hidup sehat
-Aktivitas fisik
-Mengontrol berat badan
-Memperbaiki gizi
-Hindari rokok
-Hindari Narkotik & alkohol
Pngobatan faktor risiko
-Atasi ideologi dan patofisiologinya
-Fisiotherapi
-Perawatan maksimal
Rehabilitasi
pada strooke non hemoragik di lakukan mobilisasi secepatnya dan fisiotherapi dua kali seninggu setelah tidak ada kontraindikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar