Sabtu, 07 November 2009

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (kebutuhan Istirahat dan tidur)



Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dgn kebutuhan makan, aktivitas maupun kebutuhan dasar lainnya.
Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.

PENGERTIAN
•Istirahat
•Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah.
•Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, jalan-jalan di taman, nonton tv, dsb juga dikatakan sebagai bentuk istirahat.
•Tidur
•Status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkunan menurun.

FISIOLOGI TIDUR
•Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak
•RAS (Retikuler Activating System)
•BSR (Bulbar Synchronizing Region)

TAHAPAN TIDUR
Berdasarkan penelitian yg dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektromiogram (EMG) diketahui tahapan tidur sebagai berikut :
Tidur NREM ( Non Rapid Eye Movement )
Tidur REM (Rapid Eye Movement )

1.Tahapan tidur NREM
a. NREM tahap I
Tingkat transisi
Merespons cahaya
Berlangsung beberapa menit
Mudah terbangun dengan rangsangan
Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurun
Bila terbangun terasa sedang mimpi
b.NREM tahap II
 Periode suara tidur
Mulai relaksasi otot
Berlangsung 10 – 20 menit
Fungsi tubuh berlangsung lambat
Dapat dibangunkan dengan mudah
c. NREM tahap III
 awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
 Sulit dibangunkan
 Relaksasi otot menyeluruh
 Tekanan
d. NREM tahap IV
Tidur nyenyak
Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
Tonus otot menurun
Gerak bola mata cepat
2. Tahap tidur REM
Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
Pada orang dewasa normal REM : 20 – 25 % dari tidur malamnya
Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.

Karakteristik tidur REM
a.Mata : Cepat tertutup dan terbuka
b.Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar immobilisasi
c.Pernapasan : tidur teratur, kadang dengan apnea
d.Nadi : Cepat dan ireguler
e.Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi
f.Sekresi gaster : Meningkat
g.Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naik
h.Gelombang otak : EEG aktif
i.Siklus tidur : Sulit dibangunkan

TAHAP KARAKTERISTIK
TAHAP 1
Tahap transisi antara bangun dan tidur. Individu cenderung relaks, masih sadar dengan lingkungannya, dan mudah dibangunkan. Normalnya tahap ini berlangsung beberapa menit dan merupakan 5% dari total tidur.

TAHAP II
Individu masuk dalam tahap tidur, namun masih dapat bangun dengan mudah. Otot mulai relaksasi. Normalnya tahap ini berlangsung selama 10 -20 menit dan merupakan 50%-55% dari total tidur

TAHAP III
Merupakan tahap awal dari tahap tidur nyenyak. Tidur dalam, relaksasi otot menyeluruh, dan individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.

TAHAP IV
Tidur semakin dalam atau delta sleep .Individu menjadi sulit dibangunkan sehingga membutuhkan stimulus. Terjadi perubahan fisiologis, yakni: EEG gelombang otak melemah, nadi dan pernapasan menurun, tekanan darah menurun, tonus otot menurun, metabolisme lambat, temperatur tubuh menurun. Tahap ini merupakan 10% dari total tidur.


POLA TIDUR NORMAL
1. Neonatus s/d 3 bulan
a. Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b. Mudah berespon terhadap stimulus
c. Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
2. Bayi
a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c. Tahap REM 20-30%
3. Toddler
a. Tidur 10-12 jam/hari
b. 25% tahap REM
4. Prescholler
a. Tidur 11 jam pada malam hari
b. 18,5% tahap REM
5. Usia sekolah
a. Tidur 10 jam pada malam hari
b. 18,5% tahap REM
6. Adolensia
a. Tidur 8,5 jam pada malam hari
b. 20% tahap REM
7. Dewasa muda
a. Tidur 7-9 jam/hari
b. 20-25% tahap REM
8. Usia dewasa pertengahan
a. ± 7 jam/hari
b. 20% tahap REM
9. usia tua
a. ± 6 jam/hari
b. 20-25% tahap REM
c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen
d. Sering terbangun pada malam hari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
• Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dpt tidur. Mis, pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkhitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persarafan.
• Lingkungan
Pasien yg biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan terjadi perubahan suasana seperti gaduhmaka akan menghambat tidurnya
• Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk
• Kelelahan
Dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM
• Kecemasan
Pada keadaan cemas sso mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya
• Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, sso yg tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah
• Obat-obatan
Bbrp obat yg dpt menimbulkan gangguan tidur a.l :Diuretik (menyebabkan insomnia), Anti depresan (supresi REM), Kaffein (Meningkatkan saraf simpatis), Beta Bloker (Menimbulkan insomnia),Narkotika (Mensupresi REM)

GANGGUAN TIDUR
 Insomnia
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah dan gelisah. Ada tiga jenis insomnia yaitu Initial insomnia adalah kesulitan untuk memulai tidur, Intermitten insomnia adalah kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga, terminal insomnia adalah bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

 Parasomnia
adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Mis, tidur berjalan, mengigau.
 Hipersomnia
adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yg berlebihan terutama pada siang hari.
 Narkolepsi
Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.
 Apnea saat tidur dan mendengkur
Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai apnea maka bisa menjadi masalah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH TIDUR

Pengkajian

1. Riwayat keperawatan tentang tidur
 Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan : Waktu tidurjumlah jam tidur,kualitas tidur,apakah kesulitan tidur,sering bangun saat tidur ,apakah mengalami mimpi yang mengancam.
 Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari:apakah merasa segar saat bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.
 Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
 Gangguan tidur/faktor-faktor konstribusi:Jenis gangguan tidur,kapan masalah itu terjadi.

2.Pemeriksaan fisik
 Observasi penampilan wajah, perilaku dan tingkat energi pasien
 Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu dan konjungtiva kemerahan, kelopak mata bengkak.
 Perilaku : iritabilitas, gelisah, tidak perhatian, menguapmenarik diri, bingung dan kurang koordinasi.

3. Pemeriksaan diagnostik
 Electroencephalogram ( EEG )
 Electromyogram ( EMG )
 Electroocologram ( EOG)

Diagnosa Keperawatan Gangguan Pola Tidur b/d :
 Sering terjaga dimalam hari
 Tidur berlebihan di siang hari
 Depresi
 Nyeri
 Aktivitas siang hari yang tidak adekuat
 Perubahan lingkungan
 Takut
Tujuan
Untuk mempertahankan pola tidur yang memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari

INTERVENSI RASIONAL
1.Kaji masalah yang menyebabkan gangguan tidur (Nyeri, takut,stress,ansietas, imobilitas, sering berkemih, lingkungan yang asing, temperatur)
2.Kurangi atau hilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur (bising : tutup pintu kamar, turunkan volume TV)
3.Bantu upaya tidur dengan menggunakan alat bantu tidur (mis., air hangat untuk mandi, minum susu sebelum tidur)

1. Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan
2. Lingkungan yang tenang dapat mengurangi gangguan tidur
3. Mandi air hangat sebelum tidur dapat meningkatkan relaksasi. Sedangkan minum susu hangat mengandung L-triptofan (penginduksi tidur)



Thanks to bu Dosen ku ‘Bu Ita……..




2 komentar: