Minggu, 31 Oktober 2010

srategi mengatur nutrisi agar awet muda


Setiap hari, lebih dari sekali kita dihadapkan pada berbagai pilihan makanan. Makanan apapun yang kita pilih, akhirnya akan mempengaruhi kondisi kesekatan dan kecepatan proses penuaan tubuh kita. Jadi, mengapa kita tidak menyantap makanan pilihan sebagai bagian dari program untuk menjadikan tubuh lebih sehat, langsing, dan awet muda?

Dalam bukunya The RealAge Diet, Michael F. Roizen, M.D., seorang dokter dari Amerika Serikat, menjelaskan bahwa hampir 70 persen proses penuaan dini disebabkan oleh pilihan makanan yang salah. Padahal sedikit perubahan saja dalam kebiasaan makan kita sehari-hari sudah bisa membuat kita tampil lebih muda dan energik. Kunci utamanya, menurut Dr. Roizen, pilihlah makanan yang sehat dan Anda sukai.

Pada prinsipnya, supaya awet muda kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan sarat nutrisi dan rendah kalori, mengkonsumsi lemak yang tepat pada waktu yang tepat, dan memastikan bahwa waktu makan tersebut adalah acara yang menyenangkan. Jadi, daripadaa memfokuskan perhatian pada kandungan kalori setiap makanan, lebih baik fokuskan dulu pada nutrisinya. Karena makanan tinggi nutrisi, umumnya rendah kalori. Sesudah itu, cobalah kurangi konsumsi kalori yang berlebihan. Terakhir, seimbangkan asupan nutrisi, kalori dan lemak dalam makanan sehari-hari.
Untuk memudahkannya praktiknya, iluti 11 strategi jitu dari Dr. Roizen berikut ini. Strategi ini bukan tuntunan diet, tetapi hanya pedoman untuk mempermudah Anda memilih makanan yang baik setiap hari agar tetap sehat, langsing dan awet muda. Selamat mencoba!

Makan hanya di tempat tertentu
Atur semenarik mungkin ruang makan di rumah Anda dan biasakan hanya makan di situ. Gunakan perlengkapan makan dengan bentuk dan warna yang indah. Lengkapi dengan aneka aksesori menari. Sehingga dengan melihatnya saja, Anda sudah tersenyum bahagia.
Sewaktu makan, nikmati sungguh-sungguh yang menggugahi selera, juga cantiknya peralatan makan yang digunakan. Nikmati keindahan ruangan dimana Anda makan, juga rasa gembira karena adanya teman-teman atau keluarga yang makan bersama Anda.

Hindari makan sambil membaca, menonton TV, makan sambil berdiri di dapur atau duduk di depan komputer. Makan sambil menyetir mobil pun tak dianjurkan. Jika memang harus ngemil di sepanjang perjalanan ke kantor atau ke tempat lain, siapkan camilan berupa potongan buah atau sayuran. Bersabarlah dan nikmati makan Anda sesampainya di kantor atau di rumah, di ruangan yang telah anda tentukan sebagai tempat makan.

Menikmati makanan akan menghindari kita dari makan berlebihan akibat makan terlalu cepat. Karena rasa kenyang dan puas baru akan muncul di otak kita kira-kira 20 menit setelah mulai makan. Jadi kalau kita makan dengan cepat, ketika rasa kenyang dan puas itu muncul, kemungkinan kita sudah telanjur makan terlalu banyak.

Cara ngemil yang cerdas
Daripada ngemil makanan tak sehat diantara waktu makan, cobalah lebih sering makan dalam porsi yang lebih kecil. Jika biasanya makan tiga kali sehari, jadikan enam kali sehari dengan porsi separuhnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Toronto, Kanada, orang yang makan dengan cara ini lebih rendah kadar kolesterolnya, menurun risikonya terkena serangan jantung, dan tidak mengalami penuaan arteri lebih dini dibanding orang yang makan tiga kali dalam jumlah yang sama.
Tapi jika sulit menahan keinginan ngemil, siapkan camilan yang terbuat dari potongan buah atau sayuran (seperti mentimun, paprika, seledri atau wortelm brokoli, dan buncis yang telah direbus sebentar). Nikmati camilan tersebut setelah sebelumnya menyantap 6 buah kacang (almond, pistachio, atau yang lain) atau sepotong kecil kira-kira 15 gram coklat masak pekat (dark cooking chocolate). Kacang atau cokelat adalah sumber lemak yang bermanfaat untuk membantu penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak.

Biasakan Membaca Label
Sebelum meletakkan belanjaan berupa makanan olahan di dalam troli, perhatikan dulu labelnya. Lihat tabel kandungan nutrisi yang memuat jumlah kalori, kolesterol, natrium (sodium), lemak jenuh, dan lemak total per ukuran saji. Ukuran penyajian akan membantu memutuskan berapa banyak sebaiknya Anda makan produk tersebut supaya kalori yang masuk tak berlebihan. Perhatikan juga kandungan lemak jenuh dan lemak transnya.
Yang lebih penting lagi, perhatikan kandungan bahan (ingredient). Jika empat kandungan utama dalam makanan tersebut berupa lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam, atau produk dari daging sapi, sebaiknya pilih makanan lain. Pertimbangkan juga kandungan pengawet, pewarna, dan pemanis seintetis, serta MSG yang terdapat di dalamnya.

Lakukan substitusi
Mengkonsumsi makanan sehat tidak berarti berpisah selamanya dengan masakan favorit Anda. Anda masih bisa tetap menggunakan buku-buku resep masakan yang lama sebagai panduan. Agar menjadi resep masakan yang sehat, Anda tinggal mengganti bahan-bahan tertentu yang seharusnya dihindari. Misalnya, ganti mentega (sumber lemak jenuh) atau margarin (sumber lemak trans) dengan minyak zaitun atau minyak kanola, susu full cream bisa diganti dengan susu skim, sedangkan light cream bisa diganti susu kedelai, dan sour cream bisa diganti dengan yogurth rendah lemak.
Rencanakan menu dan belajarlah memasak
Rencanakan menu makanan setiap hari, agar Anda tidak memilih makanan secara implusif, yang akhirnya merusak pola makan sehat Anda. Ajaklah anak-anak dan anggota keluarga yang lain untuk turut memilih beberapa macam makanan sehat yang paling mereka sukai, baik warnanya, rasanya atau baunya, sehingga acara makan atau masak bersama menjadi lebih menyenangkan.
Jika tidak terbiasa memasak, belajarlah agar Anda tahu betul cara menyiapkan makanan sehat. Selain itu, dengan memasak sendiri, Anda bisa membuat menu setiap hari menjadi lebih bervariasi. Buatlah jurnal makanan agar Anda tahu bahwa makanan Anda setiap hari

Buat variasi menu
Variasi dalam makanan sehari-hari sangat penting karena membantu menyediakan makanan yang kandungan nutrisinya seimbang, sesuai kebutuhan tubuh. Jadi jangan hanya memilih satu atau dua jenis saja dalam satu kelompok bahan pangan. Misalnya mengkonsumsi buah, meski jeruk dan pisang adalah makanan favorit Anda, usahakan juga untuk mengkonsumsi apel, pepaya, nanas, semangka, mangga, stroberi dan buah lainnya secara bergantian. Begitu juga ketika mengkonsumsi sayuran. Hal ini disebabkan tidak ada satu pun bahan pangan yang kandungan nutrisinya lengkap. Dengan mengkonsumsi berbagai bahan pangan secara bergantian, maka tubuh Andaa bisa mendapatkan nutrisi yang lengkap.

Makan dulu sedikit lemak sehat
Jika Anda kegemukan dan ingin langsing, kurangi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans. Hindari daging ternak, terutama yang berlemak. Pilihlah lemak sehat yang banyak terdapat pada minyak zaitun, buah alpukat, almond, kenari, macadamia, brazil nut, walnut, atau ikan.
Berapa banyak sebaiknya lemak itu dikonsumsi dan kapan? Sekali makan, minyak zaitun cukup setengah sendok makan. Sedangkan kacang-kacangan, Anda boleh mengkonsumsi kira-kira 6 biji kacang mete utuh, atau 122 biji almond, atau 4 biji brazil nut, atau 6 biji macadamia atau 8 biji pecah belah atau 7 biji walnut belah. Cokelat masak pekat (dark cooking chocalate) cukup 15 gram. Dan waktu mengkonsumsinya yang paling tepat adalah sesaat sebelum makan. Tujuannya untuk membuat perut terasa penuh, sehingga nafsu makan menurun dan Anda tidak makan terlalu banyak. Cara ini juga membantu menstabilkan gula darah.

Cukup minum air putih
Karena tubuh kita 60 persen terdiri dari air, maka kita butuh setidaknya 8 gelas (2 liter) air sehari agar semua sistem tubuh berfungsi optimal. Air diperlukan oleh tubuh untuk melakukan beberapa fungsi, mulai dari mengeluarkan racun dan aneka sampah daru dalam tubuh, membawa zat-zat gizi ke seluruh jaringan tubuh, mengatur suhu tubuh, untuk setiap reaksi kimia dalam tubuh, juga membantu menjaga keseimbangan asam basa tubuh kita.

Jaga porsi makan Anda
Memperhatikan porsi makanan adalah cara yang baik untuk mengontrol berat badan dan mengatur jumlah kalori yang masuk. Gunakan kepalan tangan sebagai ukuran, karena lambung kita besarnya sekepalan tangan. Mengkonsumsi makanan melebihi kepalan tangan akan membuat lambug mengembang melebihi batas kenyamanan dan kesehatan. Ingatlah untuk mengkonsumsi lemak sehat sebelum makan, berhentilah sebentar sebelum menghabiskan makanan, dan berhentiii makan sebelum perut terasa betul-betul kenyang.

Jangan makan sambil melamun
Ketika panik atau sibuk, seringkali kita makan sambil melamun sehingga tanpa sadar kita makan terlalu banyak. Seringkali juga kita makan bukan karena lapar. Karena itu, perhatikan kapan munculnya keinginann makan itu, apakah saat marah, panik, frustasi, atau ingin merayakannn sesuatu. Jadi, setiap kali menyentuh makanan, tanyakan pada diri sendiri apakah memang lapar? Bayangkan, jika pada saat itu Anda lalu mengunyah potongan buah, apakah rasa lapar itu akan hilang? Jika tidak, keinginan makan itu mungkin bukan muncul karena lapar. Bisa jadi karena bosan, tegang atau berpikir sudah waktunya makan. Rasa haus juga bisa membuat kita mengira sedang lapar.
Namun begitu, kita juga tak boleh dengan sengaja menunda-nunda waktu makan. Sebab begitu tidak mendapat makanan dalam waktu lama, maka metabolisme tubuh langsung melambat, sehingga kalori yang masuk baik berupa protein, lemak atau karbohidrat langsung disimpan sebagai lemak. Jadi, makanlah ketika lapar, dalam kondisi sadar, dengan merasakan setiap suapan dan nikmati makanan tersebut. Pastikan bahwa Anda sudah selesai mengunyah sebelum suapan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar