Jumat, 29 Oktober 2010
Dua dari Lima Penduduk Indonesia Terkena Osteoporosis
Sedikitnya dua dari lima orang di Indonesia berisiko terkena osteoporosis terutama kaum wanita akibat kekurangan 50 persen kalsium yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang.
"Tingginya risiko terkena osteoporosis karena masyarakat masih belum menyadari pentingnya berolah raga setiap hari untuk menjaga kesehatannya terutama dalam memompa kandungan kalsium ditulang belakang, " kata Direktur Marketing Fonterra Brands Indonesia (Anlene), Heru Kuntjoro usai melepas 20.000 peserta dan 20 ribu balon pada gebyar Hari Osteoporosis Nasional 2010 di Jakarta, Minggu.
Menurut Heru Kuntjoro, osteoporosis merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia, karena setiap orang memiliki risiko terkena penyakit ini .
Karena itu, produsen susu Anlene sejak awal berperan aktif memberikan dukungan dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang osteoporosis dan pencegahannya, katanya.
Selaku mitra strategis dari International Osteoporosis Foundation (IOF), dan Kementerian kesehatan, lanjut dia , Fonterra Brand Indonesia turut aktif dalam pencanangan Hari Osteoporosis Nasional oleh menteri kesehatan yang dilaksanakan sejak 2002.
Fonterra Brand, menurut dia telah melakukan edukasi serta mengubah pola hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat demi mencegah terjadinya osteoporosis.
"Kami juga telah melakukan kampanye pemeriksaan kepadatan tulang dan bekerja sama dengan Pustlitbang Gizi Kementerian Kesehatan untuk mengolah data prevalensi osteoporosis di Indonesia serta berbagai kegiatan seminar edukatif," ucapnya.
Nutritionis and Senior Health Research Manager Fonterra Brand Joanne Todd mengatakan, Fonterra telah melakukan berbagai kegiatan penanggulangan osteoporosis di berbagai negara di dunia. Peserta di Indonesia adalah yang paling banyak dalam kegiatan tersebut.
"Kami bangga respon masyarakat sangat besar terhadap pencegahan dan keselamatan terhadap gejala osteoporosis," ucapnya.
Menurut dia, perusahaan induk (Fonterra Cooperative Group Ltd) yang merupakan produsen susu dan produk turunannya yang terbesar di dunia telah melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan tulang yang telah menghabiskan dana 54 juta dolar AS.
Sejak 2005, jutaan orang di Asia mendapat manfaat dari pemeriksaan kesehatan tulang gratis dari Anlene yang mengukur kepadatan massa tulang dan memberikan indikasi kerentaan individu terhadap kemungkinan Osteoporosis, tambah Joanne.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar